Selasa, 10 Mei 2011

Visi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011

Indonesia sebagai Ketua ASEAN

Keketuaan Indonesia untuk ASEAN telah dimulai 1 Januari 2011 hingga akhir tahun ini. Presiden SBY mengumumkan secara resmi Keketuaan Indonesia tersebut saat Penutupan KTT ASEAN ke-17 di Hanoi, Vietnam (30/10/2010). Pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan visi dan misi Keketuaan Indonesia.

Di tahun 2011, Indonesia bertekad untuk dapat kembali memberikan kontribusi konkrit dan bermanfaat melalui pemikiran ASEAN beyond 2015. Dengan tetap menjaga keberlangsungan proses menuju pembentukan Komunitas ASEAN 2015, Indonesia akan mendorong visi ke depan setelah terbentuknya ASEAN Community.

Komunitas ASEAN akan menjadi inti dari pengembangan arsitektur kawasan. Suatu tatanan regional yang mengedepankan “dynamic equilibrium”, yang secara strategis tercermin pada perkembangan East Asia Summit (EAS) dengan mengikutsertakan Rusia dan AS pada masa Keketuaan Indonesia di tahun 2011.

Indonesia juga akan terus berupaya mewujudkan suatu People-Oriented and People-Centered ASEAN. Segala hasil dan manfaat ASEAN yang diperoleh harus dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat ASEAN secara luas.

Demikian dikutip dalam siaran pers Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN malam kemarin (4/1/2011).

Selama keketuaan tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ke-18 ASEAN, KTT ke-19 ASEAN dan EAS, serta rangkaian pertemuan ASEAN lainnya, termasuk ASEAN Political Security Community (APSC) Council, ASEAN Economic Community (AEC) Council, ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council, ASEAN Foreign Ministers’ (AMM) Meeting, ASEAN Economic Ministers’ Meeting, ASEAN Defense Ministers’ Meeting dan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crimes.

Komunitas ASEAN
Tema Keketuaan Indonesia adalah “ASEAN Community in a Global Community of Nations”. Tema ini mengusung keberhasilan pencapaian Komunitas ASEAN 2015. Dengan terbentuknya Komunitas ASEAN di tahun 2015, maka tanggung jawab ASEAN akan lebih besar lagi. ASEAN dituntut untuk memperkuat kontribusi kolektifnya dalam penanganan berbagai isu dan tantangan global. Suatu kontribusi positif bagi komunitas global bangsa-bangsa.

Bentuk dasar dari Logo Keketuaan Indonesia adalah gunungan wayang, yang direpresentasikan oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011 demi mewujudkan 3 pilar Komunitas ASEAN dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan. Logo dan Tema Keketuaan Indonesia di ASEAN ini telah diluncurkan pada saat KTT ASEAN ke-17 yang lalu.

Partisipasi aktif Indonesia dalam pasang surutnya ASEAN adalah berdasarkan pengalaman sendiri dalam perspektif geo-politik dan geo-ekonomi. Indonesia selalu membawa ASEAN lebih maju dan berkembang. Tahun 1967, Indonesia menjadi salah satu “founding countries” penandatangan Deklarasi Bangkok yang menandai pembentukan ASEAN. Tahun 1976, Indonesia berhasil memberikan landasan yang kuat di tengah konstelasi global yang ditandai oleh Perang Dingin, melalui kesepakatan Bali Concord I.

Tahun 2003, Indonesia kembali berhasil memberikan landasan yang kuat bagi proses transformasi ASEAN menjadi suatu organisasi yang rules-based dan berorientasi kepada masyarakat melalui kesepakatan Bali Concord II. Perkembangan transformasi ASEAN selama ini telah berhasil berjalan seiring dengan perkembangan dan kepentingan Indonesia. Bahkan transformasi ASEAN banyak dipengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan Indonesia di berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara. (sumber: Dit. Polkam ASEAN)


SBY Sampaikan Tiga Prioritas ASEAN 2011

Presiden RI Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono
Indonesia sebagai Ketua Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011 menetapkan tiga prioritas untuk dijalankan selama satu tahun masa kepemimpinanya.

Tiga prioritas itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN di Balai Sidang, Jakarta, Sabtu.
"Indonesia menetapkan tiga prioritas utama yang mesti kita sukseskan bersama," ujarnya.

1.     Prioritas pertama, menurut dia, ASEAN harus dapat memastikan tercapainya kemajuan-kemajuan penting dalam membangun komunitas ASEAN yang ditargetkan terwujud pada 2015.

2.    Prioritas kedua, adalah harus memastikan terpeliharanya tatanan dan situasi kondusif di kawasan Asia Tenggara untuk pencapaian pembangunan antara lain melalui KTT Asia Timur dengan tetap menjaga stabilitas sentralitas ASEAN.

3.    Sedangkan prioritas ketiga adalah ASEAN harus mensukseskan pembahasan mengenai perlunya visi ASEAN pasca 2015 yaitu peran komunitas ASEAN di antara komunitas global bangsa-bangsa.

"Ini berarti, pada saat, Insya Allah komunitas ASEAN terbentuk pada tahun 2015 kita telah siap untuk meningkatkan peran ASEAN dalam menjawab tantangan-tantangan global yang membentang di depan kita," tuturnya.

Tiga prioritas ASEAN tersebut, menurut Presiden Yudhoyono yang berbicara sebagai Ketua ASEAN, didasarkan pada premis bahwa seluruh upaya yang dijalankan bersifat kerakyatan sehingga seluruh lapisan masyarakat negara-negara anggota ASEAN harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan ASEAN.

"Agar mereka semua mempunya rasa kepemilikan dan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi. Mereka akan menjadi yang pertama dan yang paling utama mendapatkan keuntungan dari inisiatif kita," tuturnya.


Jechology

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jecho LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...