Sabtu, 14 Mei 2011

Pakaian Tradisional Jepang

Pakaian Traditional Jepang

Tapi kalo soal harga dan cara bikinnya, kimono gak ada gampangnya. Kimono yang berbahan dasar sutra bisa dihargai Rp 50 juta keatas, bahkan ada yang sampai Rp 300 juta untuk satu set lengkap bersama obi, geta (sendal khusus kimono) dan aksesoris lainnya. Cara memakainya pun tidak sembarangan dan ada namanya sendiri, yaitu Kitsuke.

Makanya jangan heran kalo orang-orang Jepang sendiri gak sanggup beli kimono sutra. Biasanya para orangtua-lah yang mewariskan kimono sutranya. Hanya para pejabat, artis, pesumo tingkat satu dan keluarga kerajaan yang sanggup gonta-ganti kimono sutra.

Lalu bagaimana bisa banyak orang Jepang pake kimono?

Untuk pesta pernikahan, mereka memang sewa kimono sutra perhari, tapi untuk pesta-pesta nonformal seperti festival kembang api dan pesta tahun baru, mereka membeli dan memakai yukata.

Singkatnya, yukata adalah kimono yang bersifat kasual, lebih santai dan lebih sederhana. Yukata mengandung arti pakaian mandi, karena pada awalnya yukata hanya dipakai pada waktu sebelum dan sesudah mandi.

Tapi sekarang pemakaian yukata tidak terbatas. Kapan saja boleh dipakai. Di musim panas akan lebih banyak lagi orang yang memakai yukata karena mereka merasa sejuk.

Banyak orang tidak tahu kalau kimono itu banyak jenisnya, sesuai dengan tingkat formalitas dan status pemakainya.


1. Uchikake (打掛)

Uchikake (打掛)

Uchikake (打掛)
Uchikake (打掛) adalah kimono formal yang berwarna berwarna putih atau merah terang yang dipakai oleh sang pengantin di hari pernikahannya.



2. Kurotomesode (黒留袖)

Kurotomesode (黒留袖)

Kurotomesode (黒留袖)
Kurotomesode (黒留袖) adalah kimono formal berwarna hitam yang dipakai oleh para orangtua di hari pernikahan anaknya.




3. Furisode (振袖)

Furisode (振袖)

Furisode (振袖)
Furisode (振袖) adalah kimono yang dipakai oleh wanita yang belum menikah di acara-acara formal dan Seijin shiki (成人式), upacara tradisional untuk merayakan sang remaja perempuan yang beranjak dewasa.



4. Irotomesode (色留袖)

Irotomesode (色留袖)

Irotomesode (色留袖)
Irotomesode (色留袖) adalah kimono semiformal yang dipakai oleh wanita yang telah menikah untuk menghadiri upacara pernikahan keluarganya.




5. Homongi (訪問着), Tsukesage (付け下げ) dan Edo Komon (江戸小紋)
Homongi (訪問着)

Homongi (訪問着)
Homongi (訪問着), Tsukesage (付け下げ) dan Edo Komon (江戸小紋) adalah kimono-kimono semiformal yang boleh dipakai oleh wanita yang telah menikah maupun yang belum menikah untuk menghadiri acara-acara formal dan semiformal.




6. Maiko Hikizuri (舞妓の引きずり) atau  
Susohiki (すそ引き)
Maiko Hikizuri (舞妓の引きずり)

Maiko Hikizuri (舞妓の引きずり)
Maiko Hikizuri (舞妓の引きずり) atau Susohiki (すそ引き) adalah kimono-kimono yang dipakai khusus oleh para geisha dan maiko.




7. Iromuji (色無地)
Iromuji (色無地)

Iromuji (色無地)
Iromuji (色無地) adalah kimono yang dipakai untuk upacara minum teh.



Dan yang terakhir adalah Yukata (浴衣).


8. Yukata (浴衣)


Yukata (浴衣)
Yukata (浴衣)
Yukata (浴衣). Umumnya yukata berbahan dasar katun dan dibikin dengan mesin pabrik, lain dengan kimono sutra yang dijahit sepenuhnya oleh tangan-tangan ahli. Karena itu harga yukata pun jauh berbeda dengan kimono sutra dan terjangkau oleh semua orang.


 
Cara menggunakan Kimono
 

Lalu bagaimana dengan ini??
 




 
Wkwkwkwk,.. :)) belum terdefinisi walo digunakan oleh artis Jepang (baca J.A.V) baju taditional ini adalah NATIONAL COSTUME Kebanggan wanita INDONESIA, terdiri dari Kebaya (sepertinya) model klasik (ad yg bilang mrip kebaya Encim sih) dengan bawahan kain batik ikat.
SUMBER DETIK.com


Sumber : Jepang.Net

Sumber
Jechology

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jecho LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...